Kecepatan Menulis (Bagian-3.2).

Oléh: Yusni Tria Yunda.
edit PLC_dt
Kecepatan Menulis Berdasarkan Baris Variabel Kebiasaan.
Dalam menuliskan artikel, penulis menemukan adanya perbédaan waktu yang diperlukan guna membuatnya, di antara:
. Menulis dengan menggunakan bahasa sehari - hari yang sering diucapkan oléh penulis (Bahasa Sunda). Ini dapat penulis lakukan secara cukup cepat.
. Menulis dengan menggunakan bahasa tulisan sehari - hari yang sering digubahkan oléh penulis (Bahasa Indonésia), namun jarang diucapkan dalam interaksi sosial sehari - hari (lebih sering menggunakan yang pertama: Bahasa Sunda). Ini dapat dilakukan oléh penulis secara lebih cepat daripada melakukan yang pertama tadi di atas.
. Menulis dengan bahasa sehari - hari yang jarang dipergunakan, baik diucapkan, ataupun dituliskan: Bahasa Acéh, sehubungan lingkungan sosial yang berfrékuénsi lebih sering berjumpa adalah poin yang pertama di atas tadi. Ini ga secepat dalam melajukan poin yang ke-1 tadi, apalagi poin yang ke-2.
. Menulis dengan bahasa resmi internasional: Bahasa Inggris, yang mana dalam kenyataannya sangat jarang dipergunakan dalam interaksi sosial keseharian penulis, baik secara lisan yang diucapkan, juga secara tertulis, sangat jarang mempergunakan  (apalagi mempergubahkan) Bahasa Inggris. Ini dapat dilakukan secara lebih cepat daripada poin ke-3 di atas, namun lebih lambat daripada melakukan poin ke-1 dan ke-2.
Dengan demikian, penulis mempunyai urutan kecepatan menulis, sebagai berikut:
Bahasa Indonèsia: tercepat,
Bahasa Sunda: "runner up",
Bahasa Inggris: urutan ke-3, dan
Bahasa Acéh: lebih lambat daripada ketiganya.
Keempatnya adalah analisa penulis terhadap faktor kebiasaan dalam menggunakan jenis bahasa, sebagai variabel utama.
Selanjutnya, terhadap variabel kebiasaan ini, dapat dilajukan komparasi dengan variabel lainnya, yaitu dari sisi tèknis média yang dipergunakan guna mempergubahkan tulisan.

Komentar

Postingan Populer