Kecepatan Menulis (Bagian 8).

Yusni Tria Yunda. [ q=menyalin-diktat-kuliah].
..

Berikut, adalah percobaan mengukur kecepatan Penulis dalam menyalin satu diktat, bertémakan Sejarah Asia Barat Daya, Drs.Syafi`i.

Penulis memulai pada Draf Blogger, Pukul 02:12, pada Hari Rabu, tanggal 22 April, Taun 2020.

KERAJAAN TURKI USMANIAH.

A. Perkembangan Kerajaan Turki Usmaniah Sejak Mulai Berdiri sampai dengan Masa Pemerintahan Suléiman I.

1. Erthogrul.

Di antara suku - suku Turki (Turain) yang mulai masuk ke Asia Barat Daya dalam abad X, ada yang terus bergerak ke arah barat, lalu masuk ke Asia Kecil. Menurut legenda, salah seorang pemimpin Suku Turki tersebut, yaitu Erthogrul, membantu seorang sultan Turki Saljuk, Ala_ud_Din, mematahkan serangan tentara Mongol (Tartar) pada taun 1251. Sebagai hadiah atas jasanya, Erthogrul dianugerahi suatu daérah di Asia Kecil bagian barat laut, daérah tersebut berbatasan dengan daérah Kerajaan Byzantium (Romawi Timur) di Asia Kecil.

2. Osman atau Usman (1290 - 1326).
Osman atau Usman (1290 - 1326) Putra Erthogrul, dalam persaingannya di Asia Kecil dengan Byzantium, berhasil memperoléh beberapa keuntungan, sehingga daérah kekuasaannya meluas sampai di daérah Pantai Marmora dan Bosporus. Ia dipandang sebagai peletak dasar Kerajaan Turki Usmaniah (Osmanli, Ottoman), Usmaniah pada nama kerajaan tersebut diambil dari nama Usman atau Osman.

3. Orkhan (1326 - 1359).

Orkhan (1326 - 1359) menggantikan Ayahnya, yaitu Osman, ia menjadikan Brusa sebagai Ibu Kota Pertama Kerajaan Turki Usmaniah. Kota tersebut terletak di Asia Kecil bagian barat laut, yang direbutnya dari Kerajaan Byzantium. Semasa pemerintahan Orkhan, pada taun 1345 tentara Turki Usmaniah menyeberangi Selat Dardanélla untuk mencapai Balkan (Éropa Tenggara). Meréka berhasil merebut beberapa daérah, sehingga kekuasaan Turki Usmaniah mulai meluas ke Balkan. Pada masa pemerintahan Orkhan mulai dibentuk pasukan Yanisari, berasal dari kata "yeni" dan "tscheri", artinya "pasukan baru".

4. Yanisari.

Pasukan Turki sebagai bangsa yang berasal dari daérah padang rumput, dalam peperangan sudah terbiasa mengendarai kuda. Pasukan demikian kurang éféktif dalam usaha merebut bénténg, yang diantaranya perlu melakukan pengepungan terlebih dulu, untuk itu diperlukan pasukan jalan kaki. Pasukan Turki yang sudah terbiasa naik kuda keberatan ditugaskan sebagai pasukan jalan kaki. Untuk keperluan pembentukan pasukan baru itu, Orkhan mengajak Orang - Orang Kristen yang hidup di daérah yang baru ditaklukkan, untuk menjadi tentara. Tetapi ada ketentuan bahwa yang boléh menyandang senjata sebagai tentara, hanyalah meréka yang menganut Agama Islam. Maka dicarilah anak - anak yang séhat yang baru berusia duabelas taun untuk dijadikan tentara, dari Keluarga Kristen. Umumnya meréka bersedia menerima tawaran tersebut, dengan harapan bahwa meréka akan memperoléh kedudukan yang baik kelak dalam masyarakat. Anak - anak tersebut lalu diberi pendidikan militér, setelah selesai menempuh pendidikan, meréka menjadi anggota pasukan Yanisari. Tida lama setelah mendapat pendidikan militér, meréka secara sukaréla mau masuk Islam.

[_Péta_].

Pasukan Yanisari memainkan peranan penting dalam usaha memperluas daérah kekuasaan Kerajaan Turki Usmaniah. Kemudian anggota pasukan Yanisari menjadi golongan terpandang dalam masyarakat, meréka memiliki semacam hak istiméwa. Keadaan demikian menimbulkan kecenderungan pada Orang Orang Turki bahwa meréka pun berkeinginan supaya pemuda - pemudanya menjadi anggota pasukan Yanisari, keinginan demikian juga timbul di kalangan Orang - Orang Turki lapisan atas.

5. Peranan Yanisari Merosot Menjadi Unsur Penghambat Kemajuan.

Pengerahan pasukan Yanisari tida sedikit memberikan keuntungan kepada Kerjaan Turki Usmaniah, dalam peperangan meréka banyak mencapai kemenangan. Wilayah kekuasaan Turki Usmaniah yang diperoléh melalui peperengan meliputi daérah yang sangat luas, harta rampasan perang berlimpah - limpah. Setelah memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas dengan harta rampasan perang yang tida terhitung banyaknya, maka hasrat Kerajaan Turki Usmaniah untuk menguasai daérah lain berangsur - angsur menurun. Dalam keadaan demikian, kesibukan golongan Yanisari pun berkurang. Golongan Yanisari mempunyai nama tenar dalam sejarah peperangan yang pernah dilakukan Kerajaan Turki Usmaniah, meréka merupakan golongan terpandang, dan masyarakat menyeganinya. Lambat laun dalam suasana Kerajaan Turki Usmaniah tida lagi disibukkan oléh peperangan untuk memperluas daérah kekuasaan, maka golongan ini cenderung melakukan tindakan - tindakan yang kurang terpuji. Malahan golongan ini tumbuh menjadi kekuatan yang menghambat kemajuan, dan menimbulkan kesulitan dalam tubuh Kerajaan Turki Usmaniah. Salim III (1789 - 1807) yang berusaha untuk melakukan pembaharuan di bidang kemilitéran, dengan membuka pendidikan militér untuk melatih perwira - perwira Turki secara Barat, berakhir dengan kegagalan karena mendapat tentangan dari golongan tersebut.

6. Sultan Murad I (1360 - 1389) dan Sultan Bayazid (1389 - 1402).
Raja - Raja Turki Usmaniah menggunakan gelar sultan. Sultan Murad I (1360 - 1389) dan Sultan Bayazid (1389 - 1402) meluaskan dan mengkonsolidasikan kekuasaan Turki Usmaniah [...]*.
________
Prosés Penyalinan/Ketik Ulang ini réhat sejenak hingga pada bagian [...]*, pada Pukul 02:49, 22 April 2020.

Komentar

Postingan Populer